Selasa, 15 Desember 2015

Persiapan Pernikahan ♡

Hello, Long time no see yaaa..
Udah lama banget ga ciccuit disini, kali ini aku pribadi bakal bahas pengalamanku saat dilamar suami dan memulai persiapan ini itu saat menjelang pernikahan gengs. Singkat cerita suami minta aku jadi istrinya, bermula dari sini kedua keluarga bermusyawarah untuk menentukan tanggal pernikahan kami, karna saat itu aku masih kuliah dalam artian semester akhir maka pernikahan kami pun jaraknya 1 tahun dengan lamaran/tunangan. Persiapan kami yaitu :
1. CINCIN EMAS
ini yg pertama kita cari, cincin emas untuk tunangan sekalian untuk hari H pernikahan nanti, awalnya kita cari cincin di Mas Semar Klaten karna waktu itu kita sekalian berkunjung kerumah uti untuk minta restu,  tp disana kita ga ada yg klik gengs namanya mungkin bukan jodoh jadi kita beralih ke daerah kita saja yaitu di Mas Semar Solo Grand Mall. Akhirnya nemu juga cincin yg karakternya aku banget. Perlu lo cincin sesuai karakter biar kita pakainya juga seneng hihi

2. SESERAHAN
Setelah cincin, kita beralih ke seserahan. Alhamdulillah nya suami pasrah sama apa yg aku mau, dan baiknya memang seserahan itu sesuai selera kita gengs biar bisa kepake, soalnya ada juga yg modelnya belanja seserahan si cewek ga di ajak dan lebih enak kalo belanja cuma berdua ♡ . Perjalanan kita berawal dari Hartono Mall Solo Baru, disana kita langsung ke Matahari departemen store kita nyari tas sama sepatu tp disana cuma nemu tas aja dan pilihanku jatuh sama Hana, waktu itu nyoba cari sepatu tp ga ada yg klik. Akhirnya suami bersedia nemenin ke Solo Grand Mall disana nemu sepatu Yongki Komaladi, kata suami barang ini tadi juga ada di Hartono Mall dan kamu juga udah cobain. Yaaa mau gimana lagi namanya juga cewek bok klik nya ternyata disini, haha. Trus kita cari underware, Lingerie, Mukena, Sajadah, Kain, Jarik, Kerudung, Handuk, dan pastinya Kosmetik aku percayakan pada Ella Skin Care dan Wardah. Intinya seserahan itu dari atas sampai bawah ada semua dan yang penting harus dipakai, kalo ga dipakai kan sayang, beli mahal mahal tp ga dipakai..

3. MAS KAWIN
Mas kawin berupa uang tunai senilai 5rts ribu rupiah dalam bingkai berbentuk Makah, kita ga buat sendirilah susah banget bok haha. Waktu itu kita serahin sama temen kakak sepupu yg kebetulan waktu itu dia nikahnya sebelum kita jd dia merekomendasikan temannya tersebut..
Sudah sampai disini kali ya persiapanku sama suami dulu, kita nikah ga digedung sih cuma dirumah tapi alhamdulillah acaranya berjalan lancar dan khitmat dan sekarang kami sudah sahhhhhhh..


Buat kalian yg akan menikah, cobaan saat akan menikah itu pasti ada ada ajaa, yakin deh ga ada yg ga dapet cobaan hihihi. Tp yakin aja dan serahkan semua sama Allah yg penting kita sudah berusaha mempersiapkan semua dengan baik, dan jangan tergesa gesa karna tergesa gesa datangnya dari setan gengs. Udah dulu ya ceritanya, see you next time guys..

Sabtu, 28 Juni 2014

Ini Bukan Cinta !!!



Pagi ini terasa begitu dingin, angin yg berhembus menggoyangkan ranting pepohonan. jendela yang masih terbuka sejak semalaman pun mulai benyanyi karena tertiup angin. ya disitulah kamarku, berantakan dan kacau setelah semua kejadian semalam terjadi. tak habis pikir memang ketika cinta kita disambut dengan cinta yang lain..

Semua bermula sejak akhir semester duaku dikampus tercintaku ini, saat itulah kali pertama kami bertemu, Rey iya itu namanya. Kita tak sengaja berkenalan disudut kampus, dimana lagi kalau bukan kantin. bermula dari saling berebut semangkuk soto sampai akhirnya kita berkenalan-bbm-jadian singkat memang. Ini lah permulaan yang salah. cinta singkat dan banyak peluang untuk tertipu !

Terlalu banyak rayuan, pujian yang semu. Mungkin Rey pandai dalam berbicara dan mendapatkan hati setiap orang. tapi Rey terlalu bodoh dalam menyimpan suatu rahasia..

Malam itu ulangtahun Rey dan masih dalam suasana libur semester, aku berniat membuatnya terkejut. Aku berencana membuat dia percaya bahwa posisiku sekarang tidak dijakarta, ya di bandung kota kecil indah inilah yang menjadi alasanku untuk memulai aksi berbohongku. pagi itu segera kuketik pesan singkat via BBM kepada Rey,

"Rey, selamat ulangtahun maaf aku tidak bisa bertemu di hari spesialmu. Ada urusan mendadak dengan sahabatku di Bandung"

seketika itupun Rey menjawab pesan singkatku,

"Iya Vina sayang, hati-hati dijalan aku enggak masalah"

Karena memang sudah niatku membuat dia terkecoh dan seakan membuatku acuh seharian dengannya, Membuatku menjadi Vina yang lain. Ya, demi kejutan nanti malam..

Seharian tidak ada kabar dariku, ba'da Sholat Magrib Rey menelponku menanyakan keberadaanku. Jawabku singkat, aku berada di bandung dan berniat pulang besok pagi. Itu versi bohongku, sebenarnya aku sudah berada di gudang Cafe di Jakarta bersama teman temannya merencanakan semua.

Rencana A,
Teman-teman Rey memancing Rey untuk datang di Cafe tersebut, sedangkan aku menunggu di dalam gudang hingga waktu yang pas. Setelah waktu tiba aku keluar beserta kue coklat yang cantik dengan dua puluh lilin diatasnya untuk meng-eksekusi malam itu. and surprice ! 

Rencana B,
Nothing..
  
Pikirku aku tidak membutuhkan rencana cadangan untuk hal romantis ini.
Rencanaku akan berhasil dan tidak memerlukan rencana cadangan, saat itu aku yakin cinta Rey kuat terhadapku.
Malam itu aku menunggu di gudang yang bau, gelap, kotor sedirian. Teman-teman Rey dan Rey sudah datang.
Rey hanya duduk lima menit lalu dia pergi sebelum aku keluar. Salah satu temannya menghampiriku di gudang dan berkata bahwa rey keluar sebentar untuk mengambil sejumlah uang di mesin ATM, saat itu kepalaku mulai berputar dan berpikir. tetapi aku memutuskan untuk tetap menunggunya saat itupun ponselku sudah berdering, siapalagi kalau bukan Ayah yang mngingatkanku hari sudah malam saatnya untuk pulang. Aku punya seribu alasan untuk melawan ayahku agar aku tetap tinggal di gudang yang bau dan gelap itu beberapa menit lagi.
lima belas menit aku menunggu dalam hening dan berpikir, bisakah kejutan ini akan berhasil, Tiba-tiba suara yang menggelegar memecah pikiranku. Ya hujan ! lengkap sudah. Rey tak kunjung datang, aku masih di gudang kumuh ini dan hujan ! hopeless, entahlah aku saat ini sedang mengikuti Alur yang diberikan Allah, manusia hanya bisa merencanakan. Beliau-lah yang membuat cerita.

Sesaat kumudian Rey datang beserta bencana yang akan menghancurkanku. Sahabat rey menghampiriku lagi di gudang. Tio berkata sambil tersengal-sengal seakan nyawanya akan hilang, sedangkan aku bingung dengan isyarat yang Tio berikan. isyarat itu tidak ada direncanaku !

"Vina! ga gawat anu, aduh gimana ya. Mm ini Vin, Rey sudah datang tapi sama .."

Sebelum Tio melanjutkan, aku sudah tahu. Pasti Vani ! bukan musuh tapi dialah yang menyambut cintaku 
terhadap Rey. Seketika kakiku lemas, pikiranku berputar lebih cepat dari bumi yang berputar pada porosnya, air matakupun tak tahu kenapa langsung mengalir jatuh dengan gaya gravitasinya. Akupun ikut terjatuh berlutut tersimpuh lemas, tapi untung saja kue yng menerangiku tidak terjatuh. Tio mencoba menenangkanku dan bertanya
"Rencana apa yang kamu punya untuk kejutan ini vin ?"

aku berpikir dalam tangisku dan di dalam kekacauan hati ini. aku harus menekan rasa marahku dan mulai berpikir jernih.

"kita tetap akan melanjutkan rencana ini". Ucapku sambil mencoba tegar dan mngusap air mataku
"kita lanjutkan, sudah terlanjur basah disini Tio. ini akan menjadi yang pertama dan terakhir. alihkan perhatian Vani malam ini untuk waktu yang sebentar saja, ajak dia keluar dari sini, kemanapun. aku hanya meminta waktu sepuluh menit saja, setelah Vani pergi aku akan keluar memberikan surprice ini, bagaimana ?"

"siap bos!"
Tio pun punya caranya sendiri untuk membuatku tersenyum kecil. dia sahabat yang baik

Situasi aman, akupun keluar membawa smua amunisiku, kue coklat, dua puluh lilin dan kotak kecil, kadoku untuknya. Mata Rey terbelalak membuka seakan akan kedua matnya keluar dari kelopaknya membuatku geli ingin muntah dihadapannya.Tapi aku tidak boleh jahat, aku sapa dia dan mengucapkan selamat, bukan selamat karena telah berhasil membuat hatiku berkeping-keping, tetapi selamat atas ulang tahunnya yang keduapuluh dan terimakasih karena sudah mendewasakanku dengan kejadian malam ini,

"Happy birthday Rey, kejutan ! semoga panjang umur, semoga kamu menjadi lebih baik dan lebih dewasa untuk kedepannya dan terimakasih untuk kejutanmu terhadapku malam ini, ini membantuku untuk lebih dewasa lagi Rey" aku mengucapkannya sambil menahan tangis dan berusaha tersenyum, betapa sulitnya. Rey masih terbelalak dan kaku didepanku,

"Ayo make a wish Rey, segeralah tiup keduapuluh lilin ini. Ada hati yang harus dijaga diluar sana" saat kuucapkan itu, air matakupun mulai mengalir, tak kusangka ia mengalir lebih deras dari seblumnya. aku mencoba menyeka dan tersenyum kembali.
Rey memanggilku dengan nada lirihnya dan berharap aku luluh kembali,

"Vina.."
aku menatapnya tajam dan meminta Rey untuk cepat meniup lilinnya. Rey pun segera meniup lilinnya. aku tidak akan berlama-lama disitu, di tempat itu. I hate this place ! it's anoying !!

segera kutitipkan kue dan kotak kecilku ke Fitri teman Rey yang lain. aku bergegas lari dari hadapannya dan ingin segera pergi dari neraka kecil ini !

Rey memanggilku dan mengejarku. ia mendapatkan tanganku dan berkata
"Vina, aku antar kamu pulang dan aku bisa menjelaskannya. kumohon Vin!"
Aku mencoba melepaskan cengkraman itu, dan mengusap air mataku
"Cukup Rey, biarkan aku sendiri dan bersenang-senanglah dengan mereka. semuanya sudah jelas. Allah tunjukkan siapa kamu sebenarnya, aku bersyukur tidak mengenalmu lebih dalam lagi ! lepaskan Rey ! sakit !"
Rey minta maaf dan melepaskan cengkramannya. Akupun acuh dengan air hujan yang mulai membasahiku. aku bergegas mengambil motorku dan pergi dari neraka kecil itu dan kembali pulang kerumah.

Kacau! teriakku dalam hati. aku rela menipu Ayahku hanya untuk kejutan bodoh ini, buang buang waktu, mencintai orang yang salah !

Pagi itu merubah segalanya, ya saat aku bangun dan tersadar dari hal bodoh yang aku lakukan semalam. Saat itu aku mulai membenci perasaan egoku, aku sadar cinta membutakanku. sampai aku rela berbohong kepada ayah demi cinta palsu itu, dan akupun tahu ini bukan cinta jika membuatku tersiksa. Aku harus keluar dari dilema ini !
Hari ini aku menghapus semua kenangan cinta selama satu bulan ini. Libur semester yang hancur berantakan bukannya holiday malah sakit hati yang aku dapat. coba saja aku lebih berhati hati dalam memilih, aku rasa tidak akan begini. Tapi aku sadar, ini  bukan salah Rey sepenuhnya. mungkin ini pelajaran yang diberikan oleh Allah kepadaku, ini jalanku menuju kedewasaanku yang belum matang..

Dari kisah Vina kita dapat tarik kesimpulan, bahwa Cinta bukanlah sesuatu yang memaksa dan memihak kepada orang yang kita cintai. ketika kita terlalu berambisi mencintai seseorang, ingatlah itu bukan Cinta yang sebenernya, melainkan hanya Nafsu semata. Ketika kita berbohong apalagi kepada Orang tua kita sendiri, itu juga bukan Cinta, Cinta tidak akan mengajarkan kita untuk berbohong. karena kebohongan bukanlah landasan dari Cinta. Cinta itu seperti perilaku dan sikap Orang Tua kita terhadap kita. terkadang kita merasa tersiksa dengan banyaknya aturan dari beliau, tapi itulah Cinta. Semua yang dilakukan demi kita para anak mereka. Aku rasa tidak ada Orang tua yang menginginkan anaknya celaka. kita hanya kurang membuka mata seberapa besar cinta Orang tua terhadap kita, kita selalu berambisi "ya seperti itulah orang tua pada dasarnya" dan kita sering melupakan ada cinta disetiap tindakan Orang Tua.
Semoga bermanfaat, dan semoga cerita Vina dapat membuka mata kalian yang memiliki kesamaan cerita dengan Vina..
Wassalam..